Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang yang begitu cepat yaitu perkembangan pesat teknologi informasi, khususnya internet. Implementasi internet telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Begitu pun dalam bidang permainan anak-anak, ciri permainan yang sebelumnya mengutamakan gerak motorik dan kontak-kontak secara fisik yang mengeratkan kohesivitas sosial telah tergantikan game online yang memainkan teknologi sebagai perantara pengganti pertemuan fisik di dunia maya.
Ketepatan penggunaan teknologi menjadi sangat penting. Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama. Dalam hal game online, aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, dan sosial yang mengutamakan pertemuan fisik, pengalaman bermain langsung di alam/halaman,dan pembentukan rakitan-rakitan sosial dalam teman sepermainan dalam permainan tradisional, direduksi menjadi hubungan manusia dengan komputer dan koneksi internet sehingga anak-anak makin menjauh dari dunia nyata dan meninggalkan pembelajaran-pembelajaran di dunia sebenarnya.
Ketepatan penggunaan teknologi dalam permainan, haruslah mencerminkan ciri-ciri kebudayaan dan relasi sosial yang dianut dalam lingkungan tempat tinggalnya. Tidak sedikit orang memandang bahwa persoalan kebudayaan hanyalah persoalan kesenian dan atau hanya sekadar pariwisata. Hasil-hasil kebudayaan bisa pula berupa ilmu pengetahuan, teknologi, barang konsumsi, adat, perilaku ataupun berupa nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Permainan tradisional harus diperkuat sebagai hasil kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai masyarakat lokal dan tidak terlemahkan oleh kebudayaan luar yang mereduksi nilai-nilai yang telah dianut. Teknologi digital haruslah sebagai sarana peningkatan kualitas bangsa seperti peningkatan IPTEK dan peningkatan produktivitas aktifitas ekonomi.
Selama ini kita terlalu mudah terilusi oleh kebenaran-kebenaran ala negara maju dan terlalu minder dengan pengetahuan kita sendiri. Dalam hal permainan anak-anak, kita selalu menganggap jika game online yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar di negara maju adalah trend terkini. Sebenarnya, kita harus teguh mempertahankan permainan tradisional sebagai permainan yang bermanfaat karena berakar pada kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini, kita dapat melakukan pendekatan melalui konsep kedaulatan. Kedaulatan sering disebut sebagai soal harga diri bangsa.
Dalam era globalisasi sekarang ini setiap bangsa ditantang dalam hal ketahanan nasional. Sudah seharusnya kita berbuat lebih aktif dan memelopori dalam hal menjaga permainan tradisional sebagai khasanah bangsa. Khasanah bangsa yang menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk membentuk karakter bangsa yang berakar pada kebudayaan Indonesia dan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa. Karakter bangsa dalam antropologi dipandang sebagai tata nilai budaya dan keyakinan yang mengejawantah dalam kebudayaan suatu masyarakat dan memancarkan ciri-ciri khas keluar sehingga dapat ditanggapi orang luar sebagai kepribadian masyarakat tersebut. Pembentukan karakter bangsa yang menunjukkan kepribadian bangsa tentunya akan tereduksi jiga regenerasi bangsa dijejali dengan game online. Permainan tradisional menjadi jawaban sebagai salah satu cara membentuk karakter bangsa yang dipupuk sejak dini.
Karakter yang cukup penting yang diejawantahkan dalam lingkungan keluarga, saudara dan lingkungan tempat tinggal adalah kebersamaan. Kebersamaan menjadi suatu hal penting dalam membina sebuah hubungan. Jelas kita tak pernah bisa benar-benar hidup sendiri dalam kehidupan ini. Kita tidak bisa menjadi manusia yang egois, yang merasa bisa melakukan segalanya sendirian, yang merasa tak membutuhkan orang lain. Game online yang melatih sikap apatis dan egois tentunya bukan hal yang tepat dalam memunculkan nilai kebersamaan. Permainan tradisional yang pada umumnya dilakukan secara berkelompok, bahu-membahu membagi tugas, dan kompetisi yang sportif memperlihatkan nilai-nilai kebersamaan yang secara tidak sadar sedang dibangun.
Sebuah kebersamaan tidak bisa dipaksakan. Meskipun ada hubungan timbal balik, seperti sebuah simbiosis, tapi atas dasar kerelaan. Karena dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengar, mau berbagi dan mau untuk peduli. Karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan. Kebahagiaan dalam sebuah kebersamaan adalah ketika bahagia dengan kebersamaan itu sendiri. Nilai-nilai tersebut yang terkandung dalam permainan tradisional.
Kepranataan
Penanaman nilai-nilai yang dijelaskan diatas tentu membutuhkan kepranataan dalam pelaksanaannya. Lingkungan terdekat anak-anak seperti keluarga, sekolah, dan perangkat RT/RW menjadi penting dalam pengendalian penggunaan teknologi digital, khususnya game online. Keluarga berperan dalam edukasi dan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak sesuai pengalaman orang tua pada masa kecilnya dan mendorong mempraktekannya dengan teman sepermainannya. Keluarga juga harus aktif dalam mengontrol perilaku negatif anak yang disebabkan penggunaan teknologi digital seperti game online. Selain itu, keluarga juga harus memupuk nilai-nilai kebersamaan, sehingga anak-anak merasa nyaman dalam membangun relasi dengan keluarga, teman, sahabat dan lingkungan sekitar untuk menghindari sikap egois dan apatis.
Sekolah berperan dalam edukasi ketepatan penggunaan teknologi informasi. Teknologi informasi diarahkan pada sarana peningkatan kualitas manusia peserta didiknya. Sekolah juga dapat melakukan fasilitasi bagi siswanya dalam melakukan permainan tradisional di sekolah. Fasilitas fisik seperti tempat lapang, alat peraga, dan buku-buku edukasi permainan tradisional wajib dimiliki sekolah, sementara guru-guru dapat mengajarkan dan menerangkan makna permainan tradisional tersebut.
Perangkat RT/RW/Desa termasuk anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dapat berperan aktif dalam penciptaan kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya permainan tradisional. Selain penyediaan fasilitas tempat lapang di lingkungan tempat tinggal, perangkat pemerintahan terdekat dengan masyarakat ini juga dapat berperan dalam pengendalian warnet-warnet game online melalui bimbingan dan pengendalian perizinan untuk meminimalisir anak dibawah umur yang bermain game online.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_tepat_guna
http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter_bangsa